Harga saham MicroStrategy melonjak naik setelah mengumumkan bahwa perusahaannya membeli Bitcoin dengan total 6,3 Trilliun Rupiah hingga saat ini, akankah perusahaan lain mengikuti jejak mereka?

Perusahaan MicroStrategy (MSTR) yang terdaftar di Nasdaq terus melakukan pembelian Bitcoin (BTC) senilai ratusan juta dolar, yang mengakibatkan harga saham perusahaannya naik lebih dari 9% pada 16 September.

Gambar dari Tradingview

Saham MSTR pulih ke level sebelum pandemi Covid setelah membeli Bitcoin

MicroStrategy pertama kali mengumumkan bahwa perusahaan membeli Bitcoin pada 11 Agustus, setelah itu harga sahamnya melonjak lebih dari 10%.

Tak tanggung-tanggung sekarang, harga saham MSTR sekali lagi naik dengan cara yang sama setelah kemarin mengkonfirmasikan bahwa mereka membeli lebih dari 38.000 BTC yang senilai 6,3 Triliun dengan harga rata-rata $ 11.111.

“Kami baru saja menyadari bahwa kami sedang duduk di atas es batu senilai $ 500 juta yang sedang mencair,” kata CEO Michael Saylor kepada Coindesk.

“Ini bukan spekulasi, juga bukan untuk melindungi nilai. Ini adalah strategi perusahaan yang disengaja untuk mengadopsi standar bitcoin.” tegasnya.

Datavetaren, seorang insinyur perangkat lunak dengan nama samaran, mengatakan bahwa perusahaan lain akan mengikuti jejak MicroStrategy. Dia menulis:

“MicroStrategy mengadopsi standar #bitcoin. Perusahaan lain tentu akan menyusul langkahnya. Akhirnya, bank sentral akan mengikuti (Swiss kemungkinan akan menjadi yang pertama.) Standar emas baru untuk era digital. Penyimpanan nilai yang netral akan menciptakan lebih banyak check and balances bagi pemerintah.”

MicroStrategy is adopting a #bitcoin standard. Other companies will follow. Finally, central banks will follow (Switzerland likely to be the first.) A new gold standard for the digital age. A neutral store-of-value will create more check and balances for governments.

— Datavetaren (@Datavetaren) September 16, 2020

Risiko strategi akumulasi Bitcoin yang dilakukan MicroStrategy?

Walaupun di nilai langkah yang cermat dan cepat, namun strategi yang dilakukan MicroStrategy terbilang berisiko.

Menurut Joe Weisenthal, seorang pembawa acara “What’d You Miss?” di Bloomberg, pendapatan MicroStrategy terus menurun sejak 2013.


Pendapatan MicroStrategy sejak 2011. Sumber: Joe Weisenthal

Perusahaan membutuhkan cara baru untuk meningkatkan dan mendapatkan eksposur ke Bitcoin dan menjadikan BTC sebagai aset perbendaharaan utamanya dengan cepat menjadi salah satu strategi utamanya.

Biasanya, aset safe-haven seperti emas dan real estate dianggap sebagai lindungan nilai terhadap inflasi. Mereka seperti asuransi daripada investasi, memberikan keseimbangan pada portofolio.

Tentunya, Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai keduanya; BTC dapat bertindak sebagai lindungan nilai terhadap inflasi dan berpotensi juga mengungguli banyak kelas aset lain dari waktu ke waktu.

Barry Silbert, CEO dari Grayscale mengatakan pembelian tersebut mungkin menjadi keputusan CEO yang terburuk atau paling cerdas sepanjang masa.

“Ini akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu keputusan CEO terpintar atau terburuk sepanjang masa. Studi kasus dan buku akan menulis tentang itu. Apa pun itu, butuh keberanian besar untuk menjadi CEO perusahaan publik dan saya memuji keberaniannya.”

this will go down in history as one of the smartest or worst CEO decisions of all time. Case studies and books will be written about it. Either way, it took enormous guts for a public company CEO and I commend him for the courage

— Barry Silbert (@barrysilbert) September 15, 2020

Sep 17, 2020Fajar Himawan

comments

usdt meaning