China adalah rumah bagi sebagian besar penambang cryptocurrency, karena negara ini memiliki biaya energi yang sangat rendah jika dibandingkan dengan biaya energy yang ada di seluruh dunia. Tetapi ketika harga Bitcoin menemukan kehidupan baru, anggota parlemen di negara itu mempertimbangkan untuk melarang penambangan crypto yang dianggap tidak aman, boros sumber daya alam, atau mencemari lingkungan.
Berita itu sebagian besar dipandang sebagai FUD di komunitas crypto, yang sudah biasa dilakukan China saat mengancam crypto di masa lalu. Yang lain percaya bahwa berita itu sebenarnya bullish untuk Bitcoin, dan dapat membantu setiap cryptocurrency menjadi lebih terdesentralisasi.
Larangan Penambangan Bitcoin Di Tiongkok
South China Morning Post melaporkan bahwa National Development and Reform Commission (NDRC) telah mengungkapkan draf daftar kegiatan industri yang pemerintah minati untuk membatasi atau melarang langsung, termasuk penambangan cryptocurrency.
Karena China mendominasi industri penambangan Bitcoin, baik dalam hal penambangan BTC yang sebenarnya, maupun pembuatan rig yang mendukung aktivitas di tempat lain, seluruh industri crypto pagi ini bersiap untuk mendengarkan berita terbaru terkait hal ini.
Of course, China fears bring out the trolls. Let’s be clear: China banning PoW mining doesn’t mean they are banning rig manufacture. It doesn’t mean the end of Bitcoin. You’d think that maximalist trolls would have higher confidence and thicker skin.
— Emin Gün Sirer (@el33th4xor) April 9, 2019
Profesor Cornell University dan pendiri Ava Labs Emin Gun Sirer turun tangan lewat Twitter untuk menghilangkan FUD yang terjadi kali ini, dan menjernihkan kebingungan tentang apa artinya bagi Bitcoin. Seperti yang dia tunjukkan, pembuatan rig penambangan tidak akan berakhir, dan berita itu tentu saja tidak berarti “akhir bagi Bitcoin.” Analis dan investor crypto lainnya, hanya mengabaikan berita tersebut.
Apa Artinya Larangan Penambangan Di Tiongkok Tersebut Untuk Harga Bitcoin?
Sirer menyatakan bahwa “FUD yang dilakukan Tiongkok” sebelumnya telah menghasilkan aksi harga bullish dalam Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, namun mengenai efek dari berita terbaru “pengaruhnya sangat lemah.”
Historically, news of this kind (aka “China FUD”) has been correlated with price upticks. Though as far as consumer-affecting FUD goes, this is pretty weak. The impact is on miners, not regular users.
— Emin Gün Sirer (@el33th4xor) April 9, 2019
BTC terus berada di bawah level resistance $ 5.300 setelah hampir mengalami rally $ 1.000 awal pekan lalu, yang dimulai setelah Bitcoin menembus harga $ 4.200. Harga BTC tetap stabil meskipun sumber penambangan BTC terbesar di China berpotensi dilarang oleh pemerintah dari kegiatan tersebut.
Terlepas dari kurangnya aksi harga dalam menanggapi berita tersebut, masih ada banyak implikasi positif untuk Bitcoin yang berasal dari larangan semacam itu atau berita FUD semacam itu.
Bullish for 2 reasons: 1- higher costs elsewhere
2- more decentralization
— Der_Kil (@ilk_erd) April 9, 2019
Dengan Tiongkok yang tidak lagi dapat mendominasi penambangan Bitcoin, jaringan akan menjadi lebih terdesentralisasi dan karenanya lebih aman secara umum. Di masa lalu, Negara itu dikatakan memiliki sarana dan kemungkinan motif, untuk menghancurkan Bitcoin. Motifnya mungkin tetap ada, tetapi caranya akan sangat berkurang jika NDRC melanjutkan amandemen yang diusulkan tersebut.
Apr 10, 2019Fajar Himawan
comments