Partai politik di Australia telah mengusulkan pengenalan sistem politik yang berbasis Token serta berdasarkan konsep teknologi blockchain yang desentralisasi.

Sebut saja Party Flux, entitas baru ini telah menarik lebih dari 500 anggota yang berpotensi menempatkan kandidat senat pada surat suara di semua bagian negara. Namun, tujuan utama dari partai tersebut adalah untuk mencoba serta memilih enam senator, menurut Reuters.

Secara khusus, Party Flux akan terbebas dari kebijakan mereka sendiri.

Partai co-founder Max Kaye mengatakan kepada salah satu sumber berita:

“Apabila mereka tak harus menjadi senator, jika mereka hanya bisa menjadi software atau robot mereka akan ada, karena tujuan mereka adalah untuk melakukan apa yang orang inginkan untuk mereka lakukan.”

Pada saat pemilu, token yang seperti bitcoin akan diberikan kepada anggota/member Flux – serta kampanye single-isu yang mendukung partai. Token tersebut kemudian dapat digunakan baik digunakan untuk memilih, melakukan perdagangan dengan orang lain atau memberikan kepada pihak ketiga yang terpercaya untuk melakukan penilaian proxy.

Hasil pemungutan suara akan disebarkan secara proporsional – misalnya, dengan suara 80% sampai 20% mendukung sebuah RUU, jadi lima senator Flux akan menyetujui dan yang satu melawan.

Sistem Party Flux berarti bahwa sejumlah besar pemilih secara efektif dapat memberikan penilaian mereka kepada para ahli seperti ilmuwan dan ekonom mengenai isu-isu tersebut.

Flux di situs webnya mengatakan:

“Sistem kami saat ini belum bekerja cukup baik; dunia politik mendapat jalan kebijakan Flux yang sangat incremental ke demokrasi yang dirancang untuk menyalurkan kekuasaan politik, memaksimalkan partisipasi, menghapus kebijakan yang buruk dan memberdayakan pemilih..”

Sistem voting yang diusulkan oleh Flux berpotensi bisa diterapkan, seorang ahli Bitcoin Dr Adrian Lee dari University of Technology Sydney berkata kepada Reuters tidak adanya mekanisme hukum untuk memastikan senator dapat memilih seperti yang diharapkan bisa menjadi masalah bagi partai.

Konsep sistem voting yang berbasis blockchain bukanlah hal yang baru. Beberapa hari yang lalu, pasar saham raksasa Nasdaq mengungkapkan hal itu sama seperti mengembangkan sistem pemungutan suara elektronik pemegang saham untuk pasar saham Estonia yang berbasis teknologi blockchain.

Dan, hal ini juga hampir sama persis seperti yang terjadi pada tahun lalu di Bitcoin Foundation yang memperbolehkan anggotanya untuk memberikan suara dalam pemilihan putaran secara langsung pada blockchain bitcoin.

Gambar

Australia Mulai Menggunakan Blockchain Voting Di Bidang Politik

Feb 19, 2016Fajar Himawan

comments

usdt meaning